Who's Fransisca Betha?

Monday 27 May 2013

Melahirkan Tanpa Stress dengan Hypnobirthing



Proses kelahiran sering menjadi hal yang menakutkan bagi Mama yang sedang hamil. Cerita dari teman dan keluarga tentang proses kelahiran kadang malah membuat Mama lebih terfokus pada rasa takut dan sakit daripada rasa bahagia seusai menjalani proses kelahiran seorang bayi yang manis. Padahal ada teori yang mengatakan bahwa ketika seorang wanita merasa takut atau stress selama proses kelahiran, tubuhnya melepaskan hormon stress yang menyebabkan otot mengencang dan mengganggu proses kelahiran. Di sinilah Hypnobirthing menjadi penolong, karena latihan ini melatih pikiran Mama untuk lebih tenang dan rileks selama proses kelahiran, sehingga membantu Mama menjalankan proses kelahiran yang lebih lancar.
Hypnobirthing  adalah teknik melahirkan secara alami dengan relaksasi mendalam, pola pernafasan lambat, dan petunjuk cara melepaskan endorfin dari dalam tubuh, sehingga Mama dapat menjalankan proses kelahiran yang aman, lembut, cepat, dan tanpa proses pembedahan. Metode ini membantu Mama mengatasi rasa takut Mama, dan teknik pernapasan serta visualisasi Hypnobirthing membantu Mama menjalani proses kelahiran yang positif.
Hypnobirthing juga membantu Mama mengkoordinasikan fungsi pikiran, tubuh, dan jiwa secara harmonis, sehingga mencegah gangguan emosional sebelum dan sesudah proses kelahiran.  Teknik ini dapat dilakukan setiap wanita dengan mudah. Hypnobirthing bisa dimulai sejak kehamilan trimester pertama, tapi belum terlambat bila Mama baru memulainya sejak usia kehamilan 7 bulan.
Saat mempelajari Hypnobirthing, Mama akan mempelajari:
1. Metode pelepasan rasa takut yang membantu mama rileks dan percaya diri selama proses kelahiran
2. Cara merelaksasi diri Mama dengan self-hypnosis
3. Teknik pemijatan yang menstimulasi pengeluaran endorphin, ‘obat bius’ alami dari tubuh Mama, saat proses kelahiran
4. Latihan visualisasi yang membantu Mama tetap tenang dan positif
5. Cara menyatukan tubuh dan pikiran Mama dengan nyaman dan efisien
Selain bagi Mama, Hypnobirthing juga bermanfaat untuk janin, suami, dan tenaga medis. Proses kelahiran yang tenang dan tanpa obat-obatan membantu sang bayi terlahir dengan keadaan siap, dengan Mama yang siap menerima bayi dengan penuh kasih saying dan perhatian. Hal ini sangat berpengaruh bagi proses perkembangan dan pertumbuhan bayi di masa depan. Selain itu, karena Hypnobirthing membantu proses kelahiran yang tenang dan tidak traumatis, bayi cenderung menjadi lebih tenang, sehingga pada akhirnya dia akan tumbuh lebih baik dan tidur lebih tenang.
Untuk sang Papa, Hypnobirthing membantu Papa lebih tenang dalam mendampingi Mama saat proses kelahiran. Sementara bagi tenaga medis, Hypnobirthing membantu mereka menjalankan tugas mereka, karena Mama yang melakukan Hypnobirthing emosinya lebih stabil, sehingga proses persalinan umumnya akan lebih lancar dan cepat. Kemungkinan pemakaian obat bius juga menjadi lebih kecil, karena kemungkinan komplikasi persalinan lebih kecil. Proses pembukaan saat proses kelahiran menjadi lebih singkat, dan mengurangi kemungkinan penggunaan induksi persalinan.
Sebenarnya seberapa efektifkah Hypnobirthing dalam membantu Mama menjalankan proses kelahiran? Tidak seperti obat-obatan ataupun prosedur kelahiran lainnya, terapi seperti Hypnobirthing sulit untuk dievaluasi secara ilmiah. Tapi beberapa riset menemukan bahwa wanita yang melakukan Hypnobirthing membutuhkan lebih sedikit obat-obatan penghilang rasa sakit seperti epidural. Hypnobirthing.com menyatakan bahwa beberapa riset menyatakan bahwa hanya 23% dari wanita yang melakukan Hypnobirthing yang menggunakan epidural, dibandingkan lebih dari 50% wanita yang melakukan metode kelahiran ‘biasa’. Selain itu, hanya 17% wanita yang melakukan Hypnobirthing akhirnya melakukan operasi Caesar karena komplikasi, dibandingkan 32% wanita yang wanita yang melakukan metode kelahiran tradisional.
Para Mama yang sudah pernah menjalani proses kelahiran dengan metode Hypnobirthing mungkin tidak akan mengatakan bahwa proses kelahiran yang mereka lakukan benar-benar bebas rasa sakit. Tapi yang pasti proses kelahiran akan bebas dari rasa stres. Walaupun akhirnya proses kelahiran tidak bisa berjalan normal dan memerlukan operasi Caesar ataupun induksi, tapi rasa tenang yang Mama rasakan akan sangat membantu Mama dalam menjalaninya.
Sejauh ini belum ditemukan efek samping dari Hypnobirthing, karena metode ini tidak menggunakan obat-obatan kimia. Jadi kalau Mama tertarik menggunakan metode ini untuk proses kelahiran si kecil, silahkan berkonsultasi dengan dokter kandungan Mama.
Sumber:
www.dailymail.co.uk
www.thehypnobirthingcentre.co.uk
www.hypnobirthing.com
www.bayisehat.com

Monday 6 May 2013

Anatomi Panggul

Anatomi panggul wanita pembentuk, fungsi dan jenisnya







Anatomi panggul wanita pembentuk, fungsi dan jenisnya
OS PELVIS (TULANG PANGGUL)

Selama ini kita tahu bahwa bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang peranan penting dalam pelayanan maternal dan perinatal. Keberadaan bidan memiliki posisi strategis, mengingat sebagian besar persoalan reproduksi berhubungan dengan kaum perempuan. Salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah tuntutan masyarakat terhadap pelayanan berkualitas. Untuk dapat memberikan pelayanan berkualitas, bidan harus terlebih dahulu terampil serta memiliki kompetensi yang luas termasuk dalam anatomi khususnya wanita dalam memberikan asuhan kebidanan yang bekualitas. 
Untuk dapat memberikan asuhan persalinan, terlebih dahulu bidan harus menguasai anatomi panggul. 
A. Panggul wanita terdiri dari :
     1. Panggul besar (Pelvis Mayor)
         Panggul besar dibentuk oleh 4 buah tulang :
         a. 2 tulang pangkal paha (Os Coxae), terdiri dari tiga buah tulang :
             1. Tulang Usus (Os. Ilium)
                 - Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian
                   atas dan bagian belakang tulang panggul
                 - Batas atasnya merupakan penebalan tulang yang disebut crista
                   iliaca
                 - Ujung depan dan belakang crista iliaca menonjol : spina iliaca
                   anterior superior dan spina iliaca posterior superior
             2. Tulang Duduk (Os. Ischium)
                 - Terdapat disebelah bawah tulang usus
                 - Pinggir belakang menonjol : spina ischiadica
                 - Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, yang mendukung badan
                   saat duduk disebut tuber ischiadicum
             3. Tulang Kemaluan (Os. Pubis)
                 - Terdapat disebelah bawah dan depan tulang usus
                 - Dengan tulang duduk dibatasi foramen obturatum
                 - Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus:
                   ramus superior ossis pubis
         b. 1 tulang kelangkang (Os. Sacrum)
             Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar dibagian atas dan mengecil 
             dibagian bawahnya. Tulang kelangkang terletak di antara kedua     
             tulang pangkal paha. Terdiri dari lima ruas tulang yang berhubungan
             erat.
         c. 1 tulang tungging (Os. Coccygis)
             Berbentuk segitiga dengan ruas tiga sampai lima buah dan bersatu. 
             Pada saat persalinan tulang tungging dapat didorong ke belakang
             sehingga memperluas jalan lahir



 2. Panggul kecil (Pelvis Minor) terbentuk oleh 4 buah tulang
         Panggul kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti yang penting 
         karena merupakan tempat alat reproduksi wanita yang membentuk
         jalan lahir. Panggul kecil dibentuk oleh 4 buah bidang yaitu :

         a. Pintu atas panggul (PAP)/ Inlet
             Pap dibentuk oleh :
             1. Promontorium
             2. Sayap Os. Sacrum
             3. Linea terminalis/ I
                 nominata kanan dan kiri
             4. Ramus superior Ossis
                 Pubis kanan dan kiri
             5. Pinggir atas simfisis
                 pubis
         b. Pintu tengah panggul
             (PTP)/ Midlet
             PTP dibentuk oleh 2 buah
             bidang yaitu :
             1. Bidang luas panggul
                 Bidang luas panggul
                 dibentuk oleh pertengahan
                 simfisis menuju pertemuan
                 Os. Sacrum 2 dan 3. 
             2. Bidang sempit panggul
                 Bidang sempit panggul
dibentuk oleh tepi bawah simfisis menuju kedua spina ischiadica dan memotong Os. Sacrum setinggi 1-2 cm diatas ujungnya.
         c. Pintu bawah panggul (PBP)/ Outlet

Pintu bawah panggul bukanlah merupakan satu bidang tetapi terdiri dari dua segitiga dengan dasar yang sama. Segitiga depan dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi arcus pubis, sedangkan segitiga belakang dasarnya tuber ossis ischiadica denga dibatasi oleh ligamentum sacrotuberosum kiri dan kanan.

B. Fungsi Panggul Wanita
     Fungsi umum panggul wanita adalah :
     a. Panggul besar (Pelvis Mayor)
         Fungsi dari panggul besar adalah menyangga isi abdomen
     b. Panggul kecil (Pelvis Minor)
         Fungsi panggul kecil adalah :
         1. Membentuk jalan lahir
         2. Tempat alat genitalia
C. Bentuk-bentuk Panggul Wanita

Anatomi panggul wanita pembentuk, fungsi dan jenisnya
bentuk panggul


Menurut Caldwell-Moloy ada 4 bentuk panggul :
a. Panggul Gynecoid : bentuk panggul
    ideal, bulat dan merupakan jenis
    panggul tipikal wanita
b. Panggul Android : bentuk PAP seperti
    segitiga, merupakan jenis jenis panggul
    tipikal pria
c. Panggul Antropoid : bentuk PAP
    seperti elips, agak lonjong seperti
    telur
d. Panggul Platipeloid : bentuk PAP
    seperti kacang atau ginjal, picak,
    menyempit arah muka belakang.

SUMBER PUSTAKA
1. Mochtar R. Sinopsis obstetri. Jakarta : EGC, 2001; 76-2.
2. Manuaba, IBG. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan keluarga berencana.
    Jakarta : 2005 ; 65-4.
3. Marjono B. Catatan kuliah Obstetri Ginekologi. Jakarta : 1999 ; 47-8.

Enstein, Mutiara Hitamku


Senang sekali mendapatkan file foto ini. Ternyata msh tersimpan dalam folderku. Sebuah foto yg waktu itu saya abadikan dengan camera VGA dari sebuah handphone made in China. Dan hanya foto itu satu-satunya yg msh tersimpan. Bayi itu adalah mutiara hitam pertama yg atas ijin Tuhan, dia lahir melalui bantuan kedua tanganku ini. Foto ini memaksa memory saya utk flasback mengingat peristiwa di sebuah Rumah Bersalin swasta di yogya. Ingat betul, siang itu datang seorang ibu hamil dari arah pintu masuk dengan berpakaian daster merah lusuh, tidak beralaskan kaki, rambut gimbal tidak beraturan, penampilan hitam dekil dengan ekspresi wajah kesakitan. Sebuah pemandangan yg sangat menyita perhatian setiap mata perawat2 bidan disekitarku. Namun tdk 1pun yg tergerak melangkahkan kaki utk menghampiri ibu itu, malahan tertegun sejenak membicarakan penampilan ibu itu. Tanpa pikir panjang, aku ambil kursi roda dan kuantar pasien ke ruang pemeriksaan.
Setelah ku anamnesa, kusiapkan semua instrumen pemeriksaan dan kubaringkan ibu itu, tak kunjung datang bidan senior yg biasanya langsung melakukan pendampingan. Sepertinya aku harus keluar ruangan utk melapor bahwa pasien sdh siap utk diperiksa. Bidan ketua tim lah yg turun mendampingi. Aneh, untuk membuka pakaian pasien itu pun beliau tdk mau. Dia hanya sibuk memakai handscone dan memegang kapas sterilnya. Dalam hati saya tau, bahwa bidan seniorku hanya jijik dan tdk tahan dengan kondisi pasien ini yg memang dari ujung kepala sampai ujung kaki menebar aroma badan yg sangat tidak enak. Hal ini membuat sikap pasien sudah kesakitan pun menjadi sedikit takut dan canggung. Tampak sekali dari sikap dan sorot matanya. Lalu kuberanikan diri utk meminta ijin ke bidan seniorku, utk mengambil alih pemeriksaan fisik ke pasien itu. Tampaknya bidan itu sangat senang sekali dengan tawaranku. Kutuntaskan pekerjaanku dengan tanpa beban. Hasilnya: Ny.Sely umur 24th, G1P0A0Ah0, gravida 39+5minggu, inpartu kala1 fase laten. Ya, fase laten, krn berdasar hasil pemeriksaanku didapat permbukaan servic berdiameter 3cm (pembukaan-3).
Lalu aku keluar, dan tampaknya suami ibu Sely sdh menunggu hasil pemeriksaan. Namun kuserahkan hasil laporanku ke bidan senior, dan beliaulah yg menyampaikan. Ruangan kelas 3, tempat pasienku berbaring sambil menunggu pembukaan lengkap. Sejak saat itu, semua bidan selalu menyuruhku dalam setiap pemberian tindakan utk ibu Sely. Dengan perasaan heran bercampur senang dan ikhlas kulakukan semua pekerjaan itu sepenuh hati, sama seperti ketika aku menangani pasien-pasienku yg lain. Singkatnya, sampai bayi bu Sely lahir, sayalah yg terus mendampingi dengan sabar. Membersihkan badannya, sampai pasienku nyaman dan kembali ke bangsal nifas. Sayangnya, shift saya sudah habis, dan waktunya utk pulang. Dan besoknya, saya kebagian shift siang.
Besoknya, saat saya dtg shift siang, ternyata bu Sely sdh akan persiapan pulang. Lalu kulihat ada susu formula di dlm kantong plastiknya. Dan kutanya, kenapa harus diberi susu formula? Ibu Sely bilang: ASI saya banyak tapi puting susu saya datar sus, jd bayi tidak mau menyusu. Dalam hati saya kesal, pasti tdk ada yg bersedia megajarkan breastcare dan cara memerah ASI. Sementara menunggu suami bu Sely mengurus administrasi, saya sempatkan untuk mengajarkan perawatan payudara dan cara memerah dan memberikan ASI ke dalam botol.  Lalu saya ijin utk menjadi perawat pendamping saat mengantar pasien ini pulang dengan ambulance. Dengan tujuan supaya saya tau dmna tempat tinggalnya. Dan saya pun inisiatif bertukar nmr HP. Krn besoknya shift pagi, saya janjian dengan bu Sely utk berkunjung ke rmhnya (lebih tepatnya kost2an) pd siang hari.
Besoknya, saya berkunjung ke rumah bu sely. Kulihat payudara bu Sely bengkak dan badan agak hangat. Lalu kuajarkan dan kusarankan bu Sely untuk seseing mungkin melakukan breastcare dan memeras ASI. Kemudian kuajarkan bagaimana cara memandikan dan merawat bayi yg benar, meski dengan perlatan dan kondisi yg seadanya. Krn mereka hanya tinggal di kamar kost berukuran 3x3 dan sangat sempit utk mereka tinggal bertiga. Setelah itu, kusampaiakn beberapa informasi termasuk mengenai bagamana mengelola makan untuk bu Bu Sely. Saya senang bisa berbagi pengetahuan pd org yg tepat membutuhkannya. Lalu senang sekali sore itu saya diajari masak hidangan khas Papua, Papeda dengan Ikan Kuah Kuning. hmmm,, yummy. Kita pun makan sore bersama dengan menu itu. Sore itu, mereka menamai bayi Bu Sely dengan nama "Enstein" :D
Mereka bilang, setelah 40 hari, mereka akan terbang ke Papua. Sayang sekali saat keberangkatan mereka, saya sedang tugas lapangan di Magelang, hanya bisa berpamitan lewat tlp. Dan nmr HP bu Sely juga sdh tdk bisa dihubungi lagi. Hmmm,,, Enstein, mutiara hitamku, dia pasti sudah berlari2 dan berteriak2. Atau mungkin dia sudah punya adik..?? hehe
Whatever happens to you, Enstein,, I wish you grew up to be a great kid and becomes the pride of your parents. GBU.